Mendukung pembahasan : Litosfer
Gunung Batu terletak sekitar satu kilometer di selatan Kota Lembang. Bila kita cermati, gunung yang lebih tepat dikatakan bukit ini berada pada satu punggungan memanjang berarah timur barat, yang bermula di lereng Gunung Palasari dan berujung di sekitar Cisarua, Cimahi. Orang-orang di Bandung Utara menyebut punggungan memanjang itu dengan nama Gunung Malang, sedangkan para ahli ilmu kebumian menamakannya Patahan Lembang. Patahan inilah yang senantiasa membuat warga Bandung waspada karena potensi gempa bumi yang dimilikinya.Gunung Batu (1.336 m dpl.) adalah tempat paling populer di sepanjang Patahan Lembang. Di puncaknya, terpasang sebuah seismograf yang berfungsi mencatat getaran-getaran gempabumi. Jika kita menjadi peserta Wisata Bandung Purba, para pemandu akan membawa kita ke sana, lalu menjelaskan bahwa "letusan dahsyat Gunung Sunda menyebabkan kekosongan pada kantung-kantung magma di sekitar Lembang, beban berat tak bisa lagi ditahan, maka terjadilah ambrukan/pematahan lapisan batuan sepanjang 22 kilometer, dan tebing batu yang tegak memanjang itu adalah cirinya yang kasat mata."
Jalur patahan lembang merupakan sutu fenomena fenomena alam yang dapat menyebabkan gempa. Jadi lokasi ini merupakan lokasi rawan gempa. Apabila patahan ini aktif bahaya gempanya dapat membahayakan daerah lembang dan sekitarya. Namun saat ini sudah banyak pemukiman-pemukiman penduduk yang ada di sekitar patahan ini. Maka dari itu para penduduk yang tinggal di sekitar jalur patahan agar mewaspadai bahaya patahanini apabila aktif. Tempat cocok pula untuk menjelaskan sejarah geologi Cekungan Bandung, karena kita bisa melepas pandang dengan bebas ke segala arah: ke pegunungan Bandung Utara, pegunungan Bandung Selatan, bagian timur Patahan Lembang dan hamparan gedung-gedung Kota Bandung. Onggokan batuan yang kabarnya terbentuk dari leleran lava berumur ± 508.000 tahun itu pun lumayan akrab dengan muda-mudi Bandung, khususnya Bandung Utara. Tempat ini biasanya ramai pada malam minggu atau hari-hari libur sekolah. Dinding tegaknya yang juga sering disebut Tebing Cikidang, cukup menarik sebagai tempat berlatih para pemanjat tebing terjal.
Sungai Cikapndung, Bandung
Mendukung pembahasan : Sumber Daya Alam
Hasil pengukuran kualitas air di Sub-DAS (daerah aliran sungai) Cikapundung di daerah hulu menunjukkan penurunan kandungan oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dalam air. Pada saat yang sama, tingkat kekeruhan meningkat. Ini akibat tingginya kandungan limbah yang berasal dari kotoran sapi perah dan pertanian yang tidak ramah lingkungan. Di daerah Lembang yang merupakan DAS Cikapundung, lanjut Vina, terdapat sedikitnya 3.000 peternak sapi perah. Sebagian besar membuang kotoran sapinya ke Sungai Cikapundung. Seorang peternak memiliki 3-6 sapi. Dalam sehari, seekor sapi menghasilkan 1-1,5 kilogram kotoran. Kotoran sapi ini kan banyak mengandung bakteri,. Di Suntenjaya, kandungan zat besi mencapai 1,5 part per million (ppm), padahal ambang batasnya hanya 0,3 ppm. Debit air juga menurun dari 299 liter per detik menjadi 282,7 liter per detik. Ini karena pohon di daerah hulu kian berkurang. Keberadaan mata air di Cikareo terancam karena terjadi perubahan fungsi lahan di DAS. Bahkan, kandungan besi di Sungai Cikapundung-di daerah Banceuy- meningkat dari 0,7 ppm menjadi 2 ppm. Oksigen terlarut malah menurun dari 5,1 miligran per liter menjadi 2,4 miligram per liter. "Hal ini menandakan adanya potensi penambahan polusi dan belum ada perubahan di lingkungan sub-DAS Cikapundung,". Pertumbuhan penduduk Tingginya pertumbuhan penduduk di daerah Banceuy, mengurangi ruang terbuka hijau (RTH) serta meningkatkan volume sampah dan limbah yang dibuang langsung ke sungai. Menurut Dinas Kesehatan Kota Bandung sekitar 85 persen rumah di Kota Bandung belum mempunyai septic tank. Mereka mengalirkan limbahnya langsung ke Sungai Cikapundung. Artinya, zat-zat pencemar dalam air semakin banyak sehingga air menjadi penyebar penyakit (water borne desease). Koordinator K3A Dine Andriani menjelaskan, menurunnya kualitas air Sungai Cikapundung bukan saja karena banyaknya limbah, baik domestik maupun industri, yang dibuang ke sungai. Akan tetapi, juga akibat pengrusakan lingkungan. Penebangan pohon dan alih fungsi lahan mengakibatkan semakin berkurangnya daerah resapan air. Saat ini tercatat permukiman penduduk mencapai 4,62 juta hektar. Lahan pertanian mencapai lebih dari 2 juta hektar, sedangkan kawasan hutan hanya 1,39 hektar. Minimnya kawasan hutan, berdampak pada tingginya sedimentasi di daerah hilir. Maraknya pembangunan vila atau monopoli sumber air oleh pihak swasta berkontribusi positif terhadap penurunan cadangan air tanah. Menurunnya debit air sungai ataupun mata air saat ini tidak terlepas dari pengaruh minimnya areal tangkapan air. Ini akibat alih fungsi lahan seperti terjadi di titik sampling mata air Cikareo, Desa Cibogo, Lembang. "Kalau dibiarkan, Kota Bandung akan mengalami krisis air," (MHF)
Pemukiman di bawah Jalan Layang Pasurpati
Mendukung pembahasan : Antroposfer
Kota Bandung semakin padat penduduk. Kenaikan jumlah penduduk di Kota Kembang ini diperkirakan mencapai 100.000 per tahun. Pertumbuhan penduduk ini tidak hanya disebabkan tingkat kelahiran warga Kota Bandung yang tinggi, tapi derasnya arus urbanisasi seperti pasca-Lebaran. Para pendatang ini tidak hanya berasal dari kota-kota sekitar Bandung, tapi dari kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung Endang Warsoma mengatakan, saat ini jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2,3 juta jiwa. Sedangkan pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya mencapai 1,59%. Para penduduk pendatang di Kota Bandung ini merupakan para penduduk yang ingin mencari kerja dan melanjutkan pendidikannya. Hal yang mendorong penduduk untuk mencari pekerjaan karena tidak adanya lahan garapan untuk bertani didesa atau semakin sempitnya lahan garapan di desa. Hal ini menyebabkan timbulnya pemukiman-pemukiman kumuh (padat). Di pemukiman ini tidak dapat dijamin bahwa penduduknya akan mendapat kehidupan yang sehat, dengan seiring pertambahan penduduk di Kota Bandung diikuti dengan pencemaran air bersih dan polusi adara. Kawasan ini juga dapat menyebabkan kawasan sumber penyakit bagi lingkungan di sekitarnya. Untuk meminimalkan laju pertambahan penduduk, pihaknya bersama dinas lain selalu melakukan operasi kependudukan. Pemerintah melalui tim yustisi biasanya selalu melakukan penertiban kependudukan setiap tahunnya, termasuk pasca-Lebaran yang diduga menjadi salah satu momentum pertambahan pendatang baru di Kota Bandung.
Jalan Pasir Kaliki. Bandung
Mendukung pembahasan : Antroposfer dan Atmosfer
Kondisi kemacetan di Jalan Pasir Kaliki, Bandung. Kamacetan di kota bandung di akibatkan oleh baberapa faktor salah satunya adalah semakin bertambahnya penduduk. Hal ini diakibatkan laju urbanisasi penduduk (perpindahan penduduk desa ke kota) yang bermotif mencari pekerjaan di kota. Pertambahan penduduk di Kota Bandung mengakibatkan makin banyaknya kendaran yang di gunakan oleh penduduk untuk menjalankan aktifitasnya baik kendaraan umum atau pribadi. Kamecatan ini dapat menghambat aktivitas penduduk.
Selain itu kamecetan disebabkan oleh pola tata ruang di Kota Bandung yang belum baik. Kota yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi perlu penataan ruang Kota yang baik dan terencana. Jalan-jalan untuk transportasi harus memadai agar meminimalisir terjadinya kemacetan.
Dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kota Bandung diikuti pula oleh bertambahnya pencamaran udara gas karbon yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor. Gas karbon yang disebabkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor ini dapat mengakibatkan perubahan suhu di bumi. Gas-gas karbon ini dapat mempercepat penipisan lapisan ozon.
Lembang, Bandung
Mendukung pembahasan : Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan dimasa datang. Seperti halnya pemanfaatan lahan di daerah lembang, pemanfaatan di salah satu lahan di daerah lembang. Penfaatan di lahan yang mempunyai topografi agak miring (lereng), pada lahan ini dibuat cara penaman secara horizontal hal ini diharapkan agar air yang mengalir dari atas tidak langsung meluncur ke bawah sehingga dapat diserap mudah oleh tanaman. Tidak hanya pengolahan lahan secara baik perlu juga pengunaan tenaga ahli dan teknologi tinggi untuk meningkatkan hasil tanaman yang berkualitas dan bermutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar